Lompat Galah Indonesia

Bola.com, Jakarta - Lompat galah adalah satu di antara cabang olahraga yang termasuk atletik. Di dalamnya, peserta harus melompati tiang yang tingginya dapat disesuaikan. Lompat galah merupakan satu di antara dari empat cabang olahraga yang termasuk lompat tinggi.

Sejarah lompat galah dimulai pada abad ke-19, saat olahraga ini diperkenalkan di Skotlandia. Pada awalnya, lompat galah dimainkan dengan menggunakan batang atau tiang kayu biasa. Namun, seiring waktu, batang tersebut digantikan oleh tiang kayu yang lebih panjang dan lebih kukuh.

Lompat galah kemudian berkembang menjadi satu di antara cabang olahraga yang resmi dan populer di berbagai negara.

Pada Olimpiade London 1908, lompat galah menjadi satu di antara pertandingan resmi dalam kejuaraan olahraga multicabor tersebut. Sejak saat itu, lompat galah terus menjadi bagian dari Olimpiade dan acara atletik internasional lainnya.

Untuk memenangkan pertandingan lompat galah, peserta harus melompati tiang dengan ketinggian maksimum. Jika peserta gagal melakukan lompatan yang berhasil, mereka akan diberi tanda minus dan pemenang ditentukan berdasarkan atlet yang bisa melompati dengan ketinggian terbesar.

Lompat galah tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, tetapi juga keahlian, kelincahan, dan strategi. Itulah yang membuat lompat galah menjadi satu di antara cabang olahraga yang menarik dan menantang bagi para atlet.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini macam-macam teknik lompat galah, Senin (4/3/2024).

Berita video Bursa Transfer soal Lautaro Martinez mengaku tidak berminat hengkang dari Inter Milan meski diminati Chelsea.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lompat galah adalah salah satu cabang olahraga trek dan lapangan dari bentuk permainan lompat. Dalam olahraga ini atlet dituntut berlari cepat dan menjadikan galah tumpuan untuk melompati bilah lompat yang panjangnya 4,5 meter.[1] Lompat galah masuk ke dalam salah satu cabor atletik yang mengutamakan kecepatan kaki, kekuatan tangan, dan melewati pembatas mistar sebagai tujuan akhir melompat setinggi-tingginya.[2] Lompat galah memiliki sifat teknik lompatan vertikal untuk mencapai ketinggian.[3] Setiap atlet hanya memiliki tiga kali kesempatan untuk melompat. Tapi, ketika atlet melakukan tiga kali kesalahan, ada kemungkinan harus tereliminasi dari kompetisi. Sementara itu ketika ada dua atlet mengalami hasil seri, juri akan memilih pemenang berdasarkan sedikitnya kesalahan yang dilakukan selama pertandingan berlangsung.[1]

Tiga parameter olahraga lompat galah, yaitu kecepatan, bertumpu dan sudut tolakan adalah penting. Tinggi titik pusat massa ditentukan oleh tinggi badan atlet meskipun ini dipengaruhi oleh posisi pada saat bertumpu. kecepatan bertolak dan sudut tumpuan adalah hasil dari gerakan sebelum dan selama bertolak. Sehingga tolakan ini sangat penting dalam semua nomor lompat. Ada faktor-faktor tambahan yang berpengaruh terhadap tingginya badan melayang dalam lompat tinggi galah. Yang paling penting adalah transfer energi kepada galah selama bertolak dan kemudian dan pengembalian energi dari galah setelah bertolak untuk menyediakan daya pengangkutan tambahan terhadap badan atlet. Sekali jalur melayang telah terbentuk saat bertolak hasil pengukuran dapat dipengaruhi secara negatif oleh titik efektifnya saat melewati mistar.[4]

Wikimedia Commons memiliki media mengenai

Lompat galah merupakan salah satu nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik. Dalam lompat galah, atlet harus menggunakan bantuan tongkat untuk dapat melewati ketinggian mistar yang telah ditetapkan. Atlet yang berhasil melakukan lompat galah paling tinggi dia adalah pemenangnya.

Lompat galah menjadi salah satu perlombaan dan program wajib yang terdaftar di bawah program Olimpiade. Secara rutin, lompat galah diselenggarakan dalam jadwal perlombaan resmi World Athletics. Juga jajaran perlombaan atletik tingkat dunia lainnya. Misalnya, Diamond League atau seri Grand Prix.

Lompat galah menjadi bagian dari nomor lapangan. Perlombaan ini merupakan salah satu dari dua lompatan vertikal (yang lain adalah lompat tinggi). Menurut laman World Athletics, lompat galah adalah disiplin olahraga yang memacu adrenalin tinggi.

Baca Juga: Mengenal Atletik: Pengertian, Sejarah dan Jenis Nomor

Menurut laman resmi World Athletics, lompat galah berasal dari setidaknya abad ke-16 dan ada juga bukti olahraga itu dipraktikkan di Yunani Kuno.

Dalam olahraga modern, permainan lompat galah mulai dikenal di Jerman pada tahun 1850-an. Saat itu, lompat galah diadopsi oleh asosiasi senam Jerman. Sementara itu, kontes lompat galah dengan tiang kayu atau hickory dengan tiang besi baru diadakan di wilayah Lake District di Inggris beberapa tahun kemudian.

Penggunaan galah dari tongkat bambu tercatat pertama kali pada tahun 1857. Pelompat galah elit mulai menggunakan galah yang terbuat dari baja pada tahun 1940-an. Fiberglass fleksibel dan serat karbon baru mulai digunakan secara luas pada akhir 1950-an.

Lompat galah putra telah diadakan di setiap perlombaan Olimpiade modern. AS dan negara-negara Eropa bersaing ketat dalam olahraga ini. AS memenangkan setiap gelar Olimpiade dari tahun 1896 hingga 1968. Sementara itu, lompat galah wanita baru debut di Olimpiade pada 2000 yang dimenangkan oleh Stacy Dragila dengan meraih emas.

Baca Juga: 7 Pemegang Rekor Lompat Galah Tertinggi dalam Sejarah

Teknik dalam Melakukan Lompat Galah

Setiap atlet wajib melompati palang horizontal sepanjang 4,5 meter dengan berlari di sepanjang landasan pacu. Para atlet harus berusaha untuk mencapai ketinggian maksimal tanpa menjatuhkan palang ke tanah. Teknik lompat galah terdiri dari beberapa fase. Yakni approach run, plant and take-off, penetration, stretch turn bar clearance dan landing.

Baca Juga: Teknik Dasar dalam Lompat Galah

1. Awalan (Approach Run)

Sebelum melakukan awalan berlari, pastikan setiap atlet telah terlatih untuk memegang tongkat galah dengan benar. Atlet harus melakukan ancang-ancang dalam posisi tangan kanan memegang galah di atas bahu. Selain itu, atlet juga wajib menentukan jarak tempuh awalan berlari. Ini menentukan kapan atlet harus mengeluarkan kecepatan maksimumnya sebelum berlari.

Setelah posisi tubuh telah siap, atlet harus lari sekuat tenaga ke arah mistar lompat. Pandangan atlet harus tetap fokus, namun proses berlari juga tidak diperbolehkan keluar dari lintasan. Kemudian, atlet harus siap memindahkan dorongan berlari ke posisi melompat.

2. Menancapkan Galah dan Lepas Landas (Plant and Take Off)

Proses menancapkan galah ke tanah merupakan momen penting. Atlet harus menjaga kepalanya tetap menghadap ke atas, bukan ke bawah. Karena dalam gerakan atletik, tubuh mengikuti kepala. Kedua tangan harus mendorong tiang ke atas bahu, dengan telapak tangan membantu dorongan ke atas.

Kemudian, atlet harus mendorong tubuhnya naik bersamaan kaki lepas landas. Posisi kaki lepas landas berbeda untuk masing-masing atlet, namun posisi underneath top hand adalah yang paling sering digunakan.

3. Bertumpu pada Galah (Penetration)

Setelah tertancap, atlet harus melakukan dua gerakan yakni push-pull dan pull-swing. Tangan atlet yang berada di bawah tetap menekan tongkat, sementara tangan yang berada di atas menarik ujung galah ke bawah. Jangan lupa untuk mengayunkan tubuh ke depan, sedangkan di belakang pastikan tangan bawah yang menekuk. Urutan momentum ini harus dilakukan dengan benar.

4. Putar Arah Tubuh dan Lewati Mistar

Setelah memastikan tubuh berada di ketinggian yang baik, melewati mistar, posisikan tubuh untuk menghadap langsung ke arah mistar. Pastikan tubuh untuk tidak menyentuh mistar. Di saat yang bersamaan, lepaskan tiang dan biarkan terjatuh di sisi mistar sebelumnya.

Terakhir, biarkan tubuh terjatuh di area pendaratan. Saat terjatuh, posisikan tubuh dengan baik. Usahakan tidak ada anggota tubuh yang tertekuk atau tertindih. Ini bertujuan agar tubuh terhindar dari cedera.

Baca Juga: Mengenal Armand "Mondo" Duplantis, Pelompat Galah Terbaik dalam Sejarah

Peraturan dalam Lompat Galah

Lompat galah merupakan salah satu perlombaan atletik yang menuntut kecepatan, kekuatan, kekuatan, ketangkasan, dan keterampilan senam. Di kejuaraan besar, formatnya biasanya berupa babak kualifikasi yang diikuti dengan final.

Semua atlet memiliki tiga kesempatan dalam setiap ketinggian yang dipasang. Jika dalam satu kesempatan atlet mampu melewatinya, atlet bisa melanjutkan atau menaikkan level ke ketinggian lain meskipun belum menyelesaikan tiga kesempatan. Tiga kegagalan berturut-turut pada ketinggian yang sama, atau kombinasi ketinggian, menyebabkan tersingkirnya atlet.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Peralatan yang Dibutuhkan dalam Lompat Galah

Jika ada dua atlet berhasil melewati ketinggian yang sama, atlet yang memiliki kegagalan paling sedikit pada ketinggian tersebut adalah pemenangnya. Jika hasilnya masih imbang, pemenang akan dipilih dari atlet yang mengalami kegagalan paling sedikit di seluruh perlombaan. (*)

Lompat galah merupakan sebuah olahraga di mana seorang atlet menggunakan tiang yang panjang dan lentur sebagai alat bantu untuk melompati palang. Tiang yang digunakan biasanya terbuat dari fiberglass atau serat karbon sehingga tidak akan patah meski direntangkan terlalu jauh.

Olahraga lompat galah membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Pelompat galah terbaik tidak hanya yang memiliki akurasi yang tepat. Tetapi juga memiliki konsistensi yang tidak dapat dikalahkan dengan mudah. Berikut adalah deretan rekor dan atlet lompat galah terbaik dalam sejarah:

Armand Duplantis menciptakan rekor dunia baru dengan lompatan setinggi 6,22 meter pada 2023. Lompatan ini memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dibuat oleh Duplantis sendiri dalam Kejuaraan Dunia di Oregon tahun 2022.

Armand Duplantis mencapai rekor dunia baru 6,22 meter pada lompatan ketiganya setelah membentur mistar dengan dua percobaan sebelumnya. Atlet berusia 23 tahun tersebut memenangkan medali emas di Olimpiade pertamanya pada tahun 2021 dan dalam karir singkatnya, dia telah mencetak rekor dunia baru untuk kompetisi dalam dan luar ruangan (masing-masing 6,18 meter dan 6,15 meter).

Baca Juga: Mengenal Armand "Mondo" Duplantis, Pelompat Galah Terbaik dalam Sejarah

2. Christopher Nilsen

Christopher Nilsen merupakan salah satu pelompat galah terbaik sepanjang masa. Nilsen meraih emas untuk lompat galah di Pan American Games 2019 di Lima, Peru. Ia berhasil memperoleh jarak 5,76 meter. Pada Juli 2020, Nilsen memulai karir profesionalnya sebagai atlet yang disponsori Nike.

Dia adalah satu-satunya pelompat galah yang mencapai ketinggian 5,90 meter di persiapan Olympics 2020 pada 21 Juni 2021, mengamankan tempat pertama dan kursi di tim Olimpiade bersama Sam Kendricks dan KC Lightfoot. Dengan lompatan 5,97 meter, dia memenangkan medali perak di Olimpiade di Tokyo, meningkatkan kemampuan terbaik pribadinya.

Baca Juga: Lompat Galah: Pengertian, Sejarah, Teknik dan Peraturan

Sam Kendricks adalah salah satu pelompat galah terhebat sepanjang masa dan pelompat terbaik di Amerika. Di University of Mississippi, tempat dia memulai karirnya, dia memenangkan Kejuaraan NCAA 2013 dan 2014. Setelah menjadi seorang profesional, ia memenangkan enam Kejuaraan Nasional luar ruangan dan tiga Kejuaraan Nasional dalam ruangan.

Kendricks memenangkan medali perunggu di Olimpiade 2016 dan Kejuaraan Dunia 2017 di panggung internasional. Posisinya sebagai salah satu pelompat galah pria terbaik diperkuat pada tahun 2019 ketika ia memecahkan rekor Amerika dengan lompatan 6,06 meter dan kembali memenangkan Kejuaraan Dunia.

Maksim Tarasov adalah pelompat galah terbaik di Rusia dan salah satu yang terhebat sepanjang masa. Setelah penampilan yang mengecewakan di tingkat junior dan senior, dia menjadi terkenal ketika memenangkan emas di Olimpiade 1992. Tarasov mencapai rekor nasional 6,05 meter untuk kompetisi di Rusia pada tahun 1996.

Kemudian, pada tahun 1998, ia memenangkan Kejuaraan Eropa pertamanya. Pada tahun 1999 Kejuaraan Dunia, dan tahun 2000 meraih medali perunggu Olimpiade. Tarasov memiliki pengaruh yang besar pada olahraga tersebut meskipun ia harus pensiun setahun kemudian karena cedera.

Renaud Lavillenie adalah pelompat galah dari Prancis dan salah satu sosok paling berpengaruh dalam sejarah olahraga. Dia memperoleh tujuh kemenangan IAAF berturut-turut pada tahun 2010, dan dua tahun kemudian, dia membawa pulang medali emas di Olimpiade London. Lavillenie memenangkan emas di tiga Kejuaraan Dunia dalam ruangan dan tujuh kejuaraan Eropa di tahun-tahun berikutnya.

Thiago Braz merupakan pelompat galah dari Brasil yang telah sukses meraih rekor di tingkat dunia. Sebelum usia 21 tahun, ia memenangkan South American Youth Championships pada 2011, Pan American Junior Championships pada 2011, World Junior Championships pada 2012 dan South American Championships pada 2013.

Setelah mencetak rekor lompatan Olimpiade 6,03 meter, ia memenangkan medali emas di Olimpiade 2016 di Brasil. Dia memenangkan medali perunggu di Tokyo 2020, satu-satunya kemenangan Olimpiade lainnya. Dia adalah salah satu pelompat galah teratas.

Jeff Hartwig merupakan pelompat galah terbaik Hartwig meraih medali emas dalam kompetisi internasional di Goodwill Games 1998 dan Final Grand Prix IAAF 2002.

Hartwig masih berkompetisi di kelas Master dan memegang rekor lompatan tertinggi untuk pria dan wanita di atas 40 (5,86 meter) dan di atas 35 (5,86 meter) (5,70 meter). Dia adalah salah satu pelompat galah terhebat dalam sejarah. (*)